Tips Memilih Telur yang Baik
Dipublikasikan pada: 2025-10-20 03:28:47 oleh
Dwinta Pratiwi
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat karena kandungan gizinya yang tinggi dan harganya yang terjangkau. Namun, tidak semua telur yang dijual di pasaran memiliki kualitas yang baik. Memilih telur yang segar dan berkualitas sangat penting agar kandungan gizinya tetap terjaga serta aman untuk dikonsumsi. Telur yang sudah lama atau tidak segar bisa mengalami perubahan rasa, bau, dan bahkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara memilih telur yang baik sebelum membeli.
Langkah pertama dalam memilih telur yang baik adalah memperhatikan kebersihan dan kondisi kulit telur (cangkang). Pilihlah telur yang kulitnya bersih, tidak retak, dan tidak memiliki noda seperti darah, kotoran ayam, atau jamur. Telur yang retak memungkinkan bakteri seperti Salmonella masuk ke dalam telur, sehingga dapat menimbulkan penyakit bila dikonsumsi. Selain itu, hindari membeli telur dengan cangkang yang terlihat kusam atau terlalu mengkilap, karena bisa jadi telur tersebut sudah disimpan terlalu lama atau sudah dicuci secara berlebihan.
Selanjutnya, perhatikan tekstur dan kekuatan cangkang telur. Telur yang segar biasanya memiliki cangkang yang keras dan tidak mudah pecah saat disentuh. Sebaliknya, telur yang sudah lama atau kualitasnya buruk cenderung memiliki cangkang yang lebih tipis dan rapuh. Anda bisa melakukan uji sederhana dengan mengetuk dua telur secara perlahan; jika bunyinya nyaring dan padat, telur itu masih bagus. Namun jika terdengar agak hampa, itu menandakan telur sudah lama disimpan dan udara sudah banyak masuk ke dalamnya.
Cara lain untuk memeriksa kesegaran telur adalah dengan merendamnya dalam air bersih. Telur segar akan tenggelam dan posisinya mendatar di dasar wadah, sedangkan telur yang sudah mulai lama akan berdiri miring atau tegak. Jika telur mengapung di permukaan air, itu berarti sudah tidak layak konsumsi karena udara di dalam telur sudah terlalu banyak akibat proses pembusukan. Metode ini sangat mudah dilakukan di rumah dan menjadi cara paling populer untuk menguji kesegaran telur.
Selain dari luar, Anda juga bisa menilai kualitas telur dari bagian dalamnya setelah dipecahkan. Telur yang baik memiliki putih telur (albumen) yang kental dan mengelilingi kuning telur dengan rapi, sedangkan kuning telurnya bulat, cembung, dan berwarna cerah. Jika putih telur tampak encer dan menyebar, atau kuning telurnya sudah agak datar dan mudah pecah, maka bisa dipastikan telur tersebut sudah tidak segar. Perbedaan ini penting terutama untuk penggunaan telur dalam pembuatan kue atau makanan yang membutuhkan tekstur sempurna.
Selain memperhatikan kesegaran, pastikan juga asal dan cara penyimpanan telur. Belilah telur dari penjual yang terpercaya, yang menjaga kebersihan tempat penyimpanan dan tidak menempatkan telur di bawah sinar matahari langsung. Telur sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering agar daya tahannya lebih lama. Bila disimpan di lemari pendingin, jangan mencuci telur sebelum dimasukkan, karena lapisan alami di kulit telur berfungsi melindungi dari bakteri dan memperpanjang masa simpan.
Kesimpulannya, memilih telur yang baik tidak hanya soal tampilan, tetapi juga pemahaman terhadap ciri-ciri kesegaran dan kebersihan. Dengan memperhatikan kondisi cangkang, hasil uji air, tekstur bagian dalam, serta cara penyimpanan, kita dapat memastikan telur yang dikonsumsi tetap aman dan bergizi tinggi. Kebiasaan sederhana seperti ini tidak hanya menjaga kesehatan keluarga, tetapi juga membantu kita menjadi konsumen yang lebih cerdas. Jadi, sebelum membeli telur di pasar atau toko, luangkan sedikit waktu untuk memeriksa kualitasnya dengan baik (by.Dwinta Pratiwi).
Langkah pertama dalam memilih telur yang baik adalah memperhatikan kebersihan dan kondisi kulit telur (cangkang). Pilihlah telur yang kulitnya bersih, tidak retak, dan tidak memiliki noda seperti darah, kotoran ayam, atau jamur. Telur yang retak memungkinkan bakteri seperti Salmonella masuk ke dalam telur, sehingga dapat menimbulkan penyakit bila dikonsumsi. Selain itu, hindari membeli telur dengan cangkang yang terlihat kusam atau terlalu mengkilap, karena bisa jadi telur tersebut sudah disimpan terlalu lama atau sudah dicuci secara berlebihan.
Selanjutnya, perhatikan tekstur dan kekuatan cangkang telur. Telur yang segar biasanya memiliki cangkang yang keras dan tidak mudah pecah saat disentuh. Sebaliknya, telur yang sudah lama atau kualitasnya buruk cenderung memiliki cangkang yang lebih tipis dan rapuh. Anda bisa melakukan uji sederhana dengan mengetuk dua telur secara perlahan; jika bunyinya nyaring dan padat, telur itu masih bagus. Namun jika terdengar agak hampa, itu menandakan telur sudah lama disimpan dan udara sudah banyak masuk ke dalamnya.
Cara lain untuk memeriksa kesegaran telur adalah dengan merendamnya dalam air bersih. Telur segar akan tenggelam dan posisinya mendatar di dasar wadah, sedangkan telur yang sudah mulai lama akan berdiri miring atau tegak. Jika telur mengapung di permukaan air, itu berarti sudah tidak layak konsumsi karena udara di dalam telur sudah terlalu banyak akibat proses pembusukan. Metode ini sangat mudah dilakukan di rumah dan menjadi cara paling populer untuk menguji kesegaran telur.
Selain dari luar, Anda juga bisa menilai kualitas telur dari bagian dalamnya setelah dipecahkan. Telur yang baik memiliki putih telur (albumen) yang kental dan mengelilingi kuning telur dengan rapi, sedangkan kuning telurnya bulat, cembung, dan berwarna cerah. Jika putih telur tampak encer dan menyebar, atau kuning telurnya sudah agak datar dan mudah pecah, maka bisa dipastikan telur tersebut sudah tidak segar. Perbedaan ini penting terutama untuk penggunaan telur dalam pembuatan kue atau makanan yang membutuhkan tekstur sempurna.
Selain memperhatikan kesegaran, pastikan juga asal dan cara penyimpanan telur. Belilah telur dari penjual yang terpercaya, yang menjaga kebersihan tempat penyimpanan dan tidak menempatkan telur di bawah sinar matahari langsung. Telur sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering agar daya tahannya lebih lama. Bila disimpan di lemari pendingin, jangan mencuci telur sebelum dimasukkan, karena lapisan alami di kulit telur berfungsi melindungi dari bakteri dan memperpanjang masa simpan.
Kesimpulannya, memilih telur yang baik tidak hanya soal tampilan, tetapi juga pemahaman terhadap ciri-ciri kesegaran dan kebersihan. Dengan memperhatikan kondisi cangkang, hasil uji air, tekstur bagian dalam, serta cara penyimpanan, kita dapat memastikan telur yang dikonsumsi tetap aman dan bergizi tinggi. Kebiasaan sederhana seperti ini tidak hanya menjaga kesehatan keluarga, tetapi juga membantu kita menjadi konsumen yang lebih cerdas. Jadi, sebelum membeli telur di pasar atau toko, luangkan sedikit waktu untuk memeriksa kualitasnya dengan baik (by.Dwinta Pratiwi).