Logo SiTernak Tebo

SiTernak Tebo

Sistem Informasi Harga Pasar Komoditas Ternak Kabupaten Tebo

“Dari Kandang Sampai Layar”

Foto Bupati Kabupaten Tebo

Berita / Artikel / Blog

Tips Memilih Daging Yang Baik

Dipublikasikan pada: 2025-10-20 03:28:08 oleh Dwinta Pratiwi
Daging merupakan sumber protein hewani yang penting bagi tubuh manusia. Kandungan gizinya yang tinggi menjadikan daging sebagai bahan makanan utama bagi banyak keluarga. Namun, tidak semua daging yang dijual di pasar memiliki kualitas yang baik. Kesegaran dan kebersihan daging sangat berpengaruh terhadap rasa, nilai gizi, dan keamanan pangan. Oleh karena itu, baik konsumen maupun pedagang perlu memahami cara memilih daging yang baik agar terhindar dari daging yang sudah tidak layak konsumsi.
Langkah pertama dalam memilih daging yang baik adalah memperhatikan warna daging. Daging segar umumnya berwarna merah cerah dan tampak alami. Daging sapi segar berwarna merah tua, sedangkan daging ayam segar berwarna merah muda pucat. Jika warna daging terlihat keabu-abuan, kehijauan, atau terlalu gelap, hal itu menandakan bahwa daging sudah mulai membusuk. Selain itu, hindari daging yang terlihat terlalu pucat atau mengilap, karena bisa jadi daging tersebut telah direndam dalam bahan pengawet berlebihan.
Selanjutnya, perhatikan tekstur dan kekenyalan daging. Daging yang baik terasa padat dan elastis saat disentuh. Jika ditekan dengan jari, permukaannya akan segera kembali ke bentuk semula. Sebaliknya, daging yang sudah tidak segar terasa lembek, licin, atau meninggalkan bekas saat ditekan. Ciri ini sangat penting diperhatikan karena menunjukkan tingkat kesegaran daging. Peternak dan penjual daging yang berpengalaman biasanya mampu mengenali kualitas daging hanya dari sentuhan tangan dan tampilannya.
Selain warna dan tekstur, aroma daging juga menjadi penanda penting kesegaran. Daging segar memiliki bau khas yang lembut dan tidak menyengat. Jika daging tercium amis berlebihan, busuk, atau mengeluarkan bau asam, sebaiknya jangan dibeli. Aroma yang tidak sedap menandakan adanya proses pembusukan akibat bakteri. Cara paling aman adalah mencium langsung dari jarak dekat, terutama saat membeli daging di pasar tradisional yang tidak menggunakan pendingin.
Untuk daging ayam, perhatikan juga kulit dan lemaknya. Kulit ayam segar berwarna putih kekuningan dan tidak berlendir. Jika kulitnya lembek atau tampak mengkilap seperti berminyak, kemungkinan ayam tersebut sudah lama dipotong. Lemak ayam segar berwarna putih pucat, sedangkan lemak ayam lama biasanya berwarna kekuningan pekat. Sementara untuk daging sapi atau kambing, lemak segar terlihat putih kekuningan muda dan padat, bukan lembek atau berwarna kecokelatan.
Selain ciri fisik, penting juga memperhatikan asal dan penanganan daging. Belilah daging dari tempat yang bersih, memiliki sertifikat halal, dan memastikan hewan disembelih secara benar sesuai syariat. Daging yang dijual di tempat kotor atau terpapar debu mudah terkontaminasi bakteri. Untuk menjaga kualitas, daging sebaiknya disimpan dalam suhu dingin atau freezer. Jangan biarkan daging berada di suhu ruang terlalu lama karena akan mempercepat proses pembusukan.
Kesimpulannya, memilih daging yang baik membutuhkan ketelitian dalam memperhatikan warna, tekstur, aroma, dan kebersihannya. Daging yang segar tidak hanya lebih bergizi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi. Dengan membiasakan diri memilih daging yang berkualitas, masyarakat dapat menjaga kesehatan keluarga sekaligus mendukung praktik penjualan daging yang jujur dan higienis. Peternak pun diharapkan terus menjaga kualitas hewan ternak agar produk yang dihasilkan selalu memenuhi standar kesehatan dan kepercayaan konsumen (by.Dwinta Pratiwi).